Pagi ini, grup WhatsApp ramai dengan kelangenan yang dibagikan oleh para senior. Ada yang asyik metheti tanduran pari (memandang tanaman padi yang hijau royo-royo), ada pula yang puas nglegakake (menikmati) incip buah nangka yang baru dipanen dari tegalan.

Mister AAS pun tak mau ketinggalan berbagi kesenangannya sendiri, kali ini berupa kegiatan sederhana namun menyenangkan: reresik (membersihkan) kipas angin jadul di rumah. Semua ini adalah bagian dari menikmati suasana long weekend, di mana kita bisa ngelaras (berserah diri) dalam setiap momen yang ada. Karena, pada akhirnya, hidup ini hanyalah soal sawang sinawang — bagaimana kita memandangnya.

Dari peristiwa kecil di grup tersebut, penulis menemukan sebuah pesan yang mendalam: betapa pentingnya bagi manusia untuk menikmati setiap momen dalam hidupnya. Dan kabar baiknya, momen-momen indah itu tak perlu selalu mahal.

Cukup dengan gerakan sederhana, seperti bekerja hingga berkeringat, lalu leha-leha duduk di lincak sawah, di kursi emper rumah, atau di galengan pinggir sawah sembari menikmati tetesan keringat yang jatuh perlahan setelah seharian beraktivitas.

Di era modern yang serba banjir informasi ini, pada akhirnya, kelangenan purba—aktivitas sederhana yang mendekatkan kita pada diri sendiri—justru mampu memberi kita kedamaian sejati. Momen long weekend seperti hari ini sering kali diisi dengan pencarian hiburan yang jauh di luar sana, di luar rumah. Padahal, sering kali kita lupa, bahwa ada banyak hal di sekitar yang patut disapa, dirawat, dan dinikmati.

Contohnya? Sesederhana membersihkan kipas angin jadul di rumah. Aktivitas ini bisa mengembalikan pikiran kita ke dalam diri, menyapa sesuatu yang paling berharga di dalam jiwa. Mungkin terdengar sepele, tapi itulah indahnya—bahagia itu ternyata dekat, sering kali tersembunyi di balik aktivitas sederhana yang kita lupakan.👏👍🙏😚❤️

AAS, 16 September 2024
Kursi Emper Omah Rungkut Surabaya

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *