Aliansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Swasta Indonesia (AFEBSI) Jawa Timur memang baru saja resmi dilantik pada 24 Mei 2025. Namun, langkahnya terasa mantap dan diberkahi semesta. Meski baru, geliat aktivitas organisasi ini begitu cepat dan responsif dalam membangun akselerasi serta kolaborasi lintas institusi.
Barangkali karena banyak kegiatan yang berjalan secara personal maupun institusional—khususnya dalam rangka persiapan akreditasi program studi—AFEBSI Jatim justru menemukan ritme kolaboratifnya sendiri. Sebagai Ketua DPD AFEBSI Jatim, saya merasa terpanggil untuk terus bergerak, membangun komunikasi yang tidak hanya terbatas pada jajaran pengurus, tetapi juga menjangkau DPD AFEBSI dari wilayah lain. Salah satunya dengan AFEBSI Jawa Tengah, yang kini mulai menjalin sinergi positif.
Menariknya, awal mula kolaborasi ini tumbuh dari obrolan santai, gayeng, dan penuh guyon ala budaya Jawa: “guyon maton parikeno.” Namun dari obrolan sederhana tersebut, terjalin kerjasama konkret antar organisasi pendidikan, yang telah diwujudkan dalam kegiatan bersama di ITB Yadika Pasuruan dan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA).
Setiap kegiatan AFEBSI Jatim tidak hanya berhenti pada dokumentasi foto semata. Lebih dari itu, semangat jurnalistik pun turut menyertai. Saya pribadi, sebagai bagian dari organisasi ini, senantiasa menulis laporan kegiatan dan membagikannya ke berbagai komunitas. Khususnya kepada para pendidik, pejabat prodi, dekan, dan rektor di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis swasta se-Jawa Timur.
Kolaborasi AFEBSI Jatim dan AFEBSI Jateng bahkan mendapat sambutan hangat. Banyak pesan pribadi (japri) masuk dari kolega dosen yang ingin bergabung, baik secara individu maupun mewakili institusi. Fenomena ini tampaknya akan semakin meluas, terutama ketika mereka memasuki fase penting seperti reakreditasi prodi atau menjadi ketua tim akreditasi di lingkungan masing-masing.
AFEBSI membuka ruang belajar bersama dalam mempersiapkan akreditasi yang baik dan sesuai standar. Para anggota bisa belajar langsung dari institusi yang sudah berhasil mendapatkan nilai “Baik Sekali” hingga “Unggul.” Lingkaran AFEBSI juga sangat mendukung kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi: dari pengajaran, penelitian, hingga pengabdian kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, AFEBSI pun memberi motivasi bagi dosen yang ingin melanjutkan studi ke jenjang doktoral, mengurus jenjang jabatan fungsional, hingga mempersiapkan diri menjadi asesor Lamemba. Dalam komunitas AFEBSI, semua proses ini terasa lebih ringan karena adanya dukungan nyata dari kolega yang sudah berpengalaman.
Singkat kata, menjadi bagian dari AFEBSI bukan hanya soal jaringan, tapi juga peningkatan mutu individu dan institusi. Perjalanan karier dosen, penguatan akreditasi program studi di bidang ekonomi, manajemen, bisnis, dan akuntansi—semuanya bisa dijalani dengan lebih baik karena adanya ruang diskusi, saling berbagi, dan berbagi inspirasi dalam komunitas AFEBSI.
Sebagai Ketua DPD AFEBSI Jatim, saya tak bermaksud promosi. Namun, fakta menunjukkan demikian. Saat ini saya juga tengah dipercaya menjadi Ketua Tim Akreditasi Prodi Manajemen di Fakultas Hukum dan Bisnis ITB Yadika Pasuruan. Berada dalam lingkaran AFEBSI Jatim jelas membantu dalam menyusun strategi menghadapi asesmen lapangan (AL) yang akan berlangsung dalam beberapa pekan ke depan.
AFEBSI bukan sekadar organisasi, tapi ruang bertumbuh bersama—bagi individu, institusi, dan masa depan pendidikan ekonomi dan bisnis swasta di Indonesia.
“Bertumbuh tak harus sendiri. Dalam jejaring yang sehat, kolaborasi menguatkan dan inspirasi saling menyala.”
Demikian dan terima kasih.
Dr. Agus Andi Subroto
Ketua DPD AFEBSI JATIM